Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temukan Bug di Fitur Apple, Pengembang Aplikasi Peroleh Rp 1,4 M

image-gnews
Logo Apple. REUTERS/Lee Jae-Won
Logo Apple. REUTERS/Lee Jae-Won
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang aplikasi asal India Bhavuk Jain telah mendapatkan hadiah dari Apple sebesar US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 1,4 miliar setelah melaporkan bug yang ditemukannya pada fitur Sign in With Apple. Bug tersebut memungkinkan peretas atau hacker mengambil alih akun dan menyalahgunakannya.

Jain menerangkan, pada April lalu, dia menemukan bug tersebut yang mempengaruhi aplikasi pihak ketiga, lalu menggunakannya dan tidak menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan mereka sendiri.

"Bug ini bisa mengakibatkan pengambilalihan akun penuh dari pengguna pada aplikasi pihak ketiga itu terlepas dari korban memiliki ID Apple yang valid atau tidak,” ujar dia, seperti dikutip laman Threat Post, Senin, 1 Juni 2020.

Kelemahan ini ada pada fitur Sign in With Apple yang dikenalkan oleh Apple pada Worldwide Developers Conference (WWDC) tahun lalu. Dibuatnya Sign in With Apple bertujuan untuk membuat pengguna mudah dan aman ketika masuk ke aplikasi dan situs web pihak ketiga.

Fitur tersebut seharusnya menerapkan sistem otentikasi yang didukung Apple untuk menggantikan login sosial pada layanan pihak ketiga. Namun, setelah dilaporkan Jain, Apple telah memperbaiki kesalahan kritis dalam fitur Sign in with Apple, yang bisa saja disalahgunakan oleh penyerang untuk mengambil alih aplikasi pihak ketiga korban.

Salah satu hal penting dari Sign in with Apple adalah pengguna dapat mendaftar dengan layanan pihak ketiga tanpa perlu mengungkapkan alamat email ID Apple mereka ke layanan ini. Ini berhasil karena Sign in with Apple akan terlebih dahulu memvalidasi pengguna di sisi klien, kemudian memulai permintaan JSON Web Token (JWT) dari layanan otentikasi Apple.

JWT ini kemudian akan digunakan oleh aplikasi pihak ketiga untuk mengonfirmasi identitas pengguna. Masalahnya adalah setelah Apple memvalidasi pengguna di sisi klien melalui alamat email ID Apple mereka, itu tidak memverifikasi bahwa permintaan JWT berasal dari akun pengguna yang sebenarnya.

Akibatnya hacker dapat memanfaatkan kecatatan ini dengan memberikan email ID Apple milik korban dan menipu server Apple untuk menghasilkan muatan JWT yang valid. Setelah penyerang melakukan ini, ia kemudian dapat masuk ke aplikasi pihak ketiga menggunakan identitas korban.

"Saya menemukan, saya dapat meminta JWT untuk ID Email apa pun dari Apple dan ketika tanda tangan token ini diverifikasi menggunakan kunci publik Apple, mereka menunjukkan valid," kata Jain. "Ini berarti seorang penyerang bisa memalsukan JWT dengan menautkan ID Email apa pun dan mendapatkan akses ke akun korban."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip laman The Hacker News, kelemahan itu dapat dieksploitasi bahkan jika pengguna telah memutuskan untuk menyembunyikan ID email mereka dari layanan pihak ketiga. Bisa juga dieksploitasi untuk mendaftar akun baru dengan ID Apple korban.

Namun, ada dua hal yang harus dilewati oleh hacker untuk membuat langkah tersebut bekerja. Pertama, mereka membutuhkan ID email untuk pengguna Apple—meskipun itu bisa berupa ID email pengguna Apple, dan kedua harus masuk ke aplikasi pihak ketiga melalui Sign in with Apple yang tidak memerlukan langkah-langkah keamanan lebih lanjut.

Jain mengatakan dampak kerentanan ini cukup kritis karena dapat memungkinkan pengambilalihan akun. Banyak pengembang telah mengintegrasikan Sign in with Apple ke dalam layanan mereka, termasuk Dropbox, Spotify, Airbnb, dan Giphy.

"Aplikasi ini tidak diuji, tapi bisa rentan terhadap pengambilalihan akun penuh jika tidak ada langkah-langkah keamanan lain di tempat saat memverifikasi pengguna," tutur Jain.

Menurut Jain, Apple melakukan penyelidikan terhadap log mereka dan memutuskan tidak ada penyalahgunaan atau kompromi akun karena kerentanan ini. Jain yang juga peneliti keamanan menemukan kesalahan pada bulan April dan melaporkannya melalui program hadiah bug Apple sehingga mendapatkan hadiah itu.

Pada Desember 2019, Apple telah membuka program historically private bug-bounty untuk publik, dan meningkatkan pembayaran tertinggi menjadi US$ 1 juta, dalam upaya untuk menghilangkan kerentanan serius.

Kesalahan Apple lainnya yang baru-baru ini diungkapkan pada bulan April adalah kelemahan Safari yang dapat dieksploitasi untuk mengintip iPhone, iPad dan komputer Mac menggunakan mikrofon dan kamera mereka. Penemunya dihadiahi uang tunai senilai US$ 75 ribu.

THREAT POST | THE HACKER NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

11 jam lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?


Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

13 jam lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

1 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

1 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.


Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.


Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

3 hari lalu

Tentara Korea Selatan dan AS berfoto setelah latihan tembak bersama di lapangan pelatihan militer di Pocheon pada 14 Maret 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS
Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

4 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Khawatir Kebocoran Data, Militer Korea Selatan Akan Larang Personelnya Pakai iPhone

4 hari lalu

Tank K1A2 Korea Selatan bergerak selama latihan tembak gabungan di lapangan pelatihan militer di Pocheon pada 14 Maret 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS
Khawatir Kebocoran Data, Militer Korea Selatan Akan Larang Personelnya Pakai iPhone

Militer Korea Selatan dilaporkan sudah membuat edaran yang melarang prajuritnya memakai perangkat iPhone karena khawatir datanya bocor.


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

4 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

5 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.